Kaidah Penulisan Berita Seminar

    Kaidah Penulisan Berita Seminar

    PENDIDIKAN - Kaidah penulisan berita seminar secara umum mengikuti struktur penulisan berita yang baku, seperti 5W+1H (Who, What, When, Where, Why, dan How), namun dengan beberapa penekanan sesuai konteks seminar. Berikut adalah pedoman atau kaidah penulisan berita seminar:

    Judul (Headline):

    Buat judul yang singkat, jelas, dan menarik perhatian pembaca. Pastikan judul mencerminkan inti dari seminar atau poin utama yang dibahas.

    Terpenting di Awal (Lead atau Teras Berita):

    Lead harus memuat informasi paling penting atau ringkasan seminar, meliputi siapa yang berbicara, apa topik yang dibahas, di mana dan kapan seminar diadakan, serta mengapa seminar tersebut penting.
    Penulis harus memprioritaskan inti dari seminar, misalnya tema utama atau pesan utama yang disampaikan oleh narasumber.

    Isi Berita (Body):

    What (Apa yang dibahas): Uraikan topik utama seminar dan poin-poin penting yang dibahas oleh narasumber. Jelaskan substansi dari setiap sesi, presentasi, atau diskusi.

    Who (Siapa saja yang terlibat): Sebutkan siapa saja yang menjadi pembicara, peserta penting, atau tokoh yang terlibat dalam seminar.
    When (Kapan seminar diadakan): Tanggal dan waktu pelaksanaan seminar.

    Where (Lokasi): Tempat penyelenggaraan seminar (misalnya hotel, kampus, atau secara daring).

    Why (Mengapa seminar diadakan): Jelaskan latar belakang, tujuan, dan urgensi dari pelaksanaan seminar. Misalnya, apakah ini untuk meningkatkan kesadaran publik, pelatihan, atau membahas isu penting.

    How (Bagaimana prosesnya): Gambarkan bagaimana jalannya seminar, apakah berjalan lancar, apakah ada sesi tanya jawab, serta tanggapan atau reaksi dari peserta.

    Kutipan (Quote): Sertakan kutipan langsung dari narasumber, pembicara, atau peserta yang menonjol. Pastikan kutipan tersebut relevan dan menggambarkan inti dari pembahasan seminar.

    Fakta dan Data: Jika dalam seminar ada data, hasil penelitian, atau statistik yang disampaikan, tuliskan secara jelas dan pastikan sumbernya dapat dipertanggungjawabkan.

    Penutupan: Tutup berita dengan menyebutkan hasil atau kesimpulan dari seminar. Bisa juga menyertakan informasi tentang seminar lanjutan atau tindakan yang akan dilakukan berdasarkan hasil seminar.

    Objektivitas: Berita harus ditulis secara objektif, tanpa pandangan pribadi dari penulis. Semua informasi disampaikan berdasarkan fakta dan pendapat yang dikemukakan dalam seminar.

    Bahasa Jurnalistik: Gunakan bahasa yang sederhana, lugas, dan mudah dipahami. Hindari penggunaan jargon yang sulit dimengerti oleh pembaca umum.

    Dengan mengikuti kaidah tersebut, penulisan berita seminar akan lebih terstruktur, informatif, dan mudah dipahami oleh pembaca.

    Berikut adalah contoh berita seminar yang ditulis sesuai dengan kaidah penulisan berita:

    Judul: Seminar Nasional: Peran Teknologi Digital dalam Mewujudkan Pendidikan Berkualitas

    Lead:
    Seminar Nasional bertema "Peran Teknologi Digital dalam Mewujudkan Pendidikan Berkualitas" digelar pada Selasa (20/9/2024) di Auditorium Universitas Negeri Jakarta, dengan menghadirkan narasumber dari Kementerian Pendidikan dan pakar teknologi. Seminar ini bertujuan untuk membahas strategi pemanfaatan teknologi dalam dunia pendidikan, terutama pasca-pandemi.

    Isi Berita (Body):

    What: Seminar ini membahas pentingnya peran teknologi digital dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dalam paparannya, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof. Dr. Ahmad Suryadi, mengungkapkan bahwa teknologi digital dapat menjadi solusi untuk kesenjangan akses pendidikan di berbagai daerah. "Teknologi dapat memperluas jangkauan pendidikan ke pelosok negeri. Tantangan ke depan adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan teknologi ini secara optimal, " ujarnya.

    Selain itu, seminar ini juga mengupas isu terkait penggunaan aplikasi pendidikan daring, platform e-learning, dan pengembangan keterampilan digital bagi pendidik. Pakar teknologi, Dr. Rina Kartika, menyampaikan bahwa penting bagi para guru untuk mampu beradaptasi dengan teknologi agar dapat mendukung proses pembelajaran yang efektif.

    Who: Seminar ini dihadiri oleh sekitar 200 peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan praktisi pendidikan. Narasumber utama dalam seminar ini adalah Prof. Dr. Ahmad Suryadi, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi; Dr. Rina Kartika, pakar teknologi digital dari Institut Teknologi Bandung; dan Dr. Joko Santoso, Ketua Yayasan Pendidikan Indonesia Cerdas.

    When: Seminar ini diselenggarakan pada Selasa, 20 September 2024, dari pukul 09.00 hingga 13.00 WIB.

    Where: Acara ini berlangsung di Auditorium Universitas Negeri Jakarta, dan juga disiarkan secara daring melalui platform Zoom untuk peserta yang tidak dapat hadir secara fisik.

    Why: Seminar ini diadakan sebagai tanggapan atas kebutuhan pendidikan yang semakin digitalisasi, terutama setelah masa pandemi COVID-19 yang mempercepat penerapan teknologi dalam proses belajar-mengajar. Tujuan dari seminar ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai potensi teknologi digital dalam meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pendidikan di Indonesia.

    How: Acara dibuka oleh Rektor Universitas Negeri Jakarta, Prof. Dr. Budi Santoso, yang menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, institusi pendidikan, dan pengembang teknologi dalam menciptakan solusi digital yang tepat guna untuk pendidikan. Setelah sesi presentasi dari narasumber, seminar dilanjutkan dengan diskusi interaktif yang melibatkan peserta seminar, dengan berbagai pertanyaan terkait tantangan penerapan teknologi di daerah pedesaan dan cara mengatasi keterbatasan infrastruktur.

    Kutipan: "Teknologi pendidikan tidak hanya soal alat atau platform, tetapi juga soal cara baru dalam menyampaikan materi yang lebih fleksibel dan mudah diakses oleh semua lapisan masyarakat, " kata Dr. Rina Kartika dalam presentasinya.

    Penutupan: Seminar ini diakhiri dengan kesimpulan bahwa kolaborasi antara pemerintah, dunia pendidikan, dan sektor teknologi sangat penting untuk mewujudkan pendidikan yang inklusif dan berkualitas di era digital. Seminar juga merekomendasikan adanya pelatihan lebih lanjut untuk para guru dan dosen agar lebih terampil dalam menggunakan teknologi untuk pembelajaran.

    Objektivitas: Berita ini disajikan dengan menyampaikan fakta-fakta yang terjadi selama seminar, tanpa pandangan atau opini pribadi dari penulis. Semua informasi bersumber dari narasumber dan peserta seminar.

    Bahasa Jurnalistik: Berita ditulis dengan bahasa yang sederhana, lugas, dan langsung pada intinya, sesuai dengan kaidah jurnalistik yang mudah dipahami oleh pembaca umum.

    Jakarta, 21 September 2024

    Hendri Kampai

    Wartawan Utama ( Ketua Umum Jurnalis Nasional Indonesia/JNI)

    berita seminar hendri kampai
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Hendri Kampai: Soft Marketing dengan Publikasi...

    Artikel Berikutnya

    Hendri Kampai: Tips Menyusun Naskah Kehumasan...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Puluhan Tahun Mengabdi, Apa yang Kalian Harapkan, Guru Honorer?
    Hendri Kampai: Mimpi tentang Guru yang Layak, Sebuah Narasi Idealis
    Hendri Kampai: Anak Murid Makan Siang Gratis, Anak Guru Honorer Makan Apa?
    Hendri Kampai: Guru Honorer, Makan Gratis di Negeri Impian
    Hendri Kampai: Hargai Guru dengan Mengangkat Semua Guru Honorer Menjadi ASN

    Ikuti Kami